Home » » Cinta tidak melihat harta tapi akhlak

Cinta tidak melihat harta tapi akhlak

Written By Sang Musafir on Jumat, 20 Januari 2017 | 01.01

Saat SMA, saya pernah bertemu dengan seorang ibu yang luar biasa. Ia menghidupi ketiga anaknya dari membuka potokopian, suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam. Setiap pagi dengan motor bersahajanya ia membonceng kedua anaknya yang hendak bersekolah. Yang satu kuliah di kebidanan yang satu lagi masih SD. Di kanan kiri motor disisipkan makanan yang hendak ia titipkan diwarung tempat kuliah sang anak.
Di balik kesahajaannya saya melihat sorot mata ketegaran dan ketulusan. Jika berbincang dengannya hikmah demi hikmahpun terlontar dari mulutnya. Dari perbincangan beberapa kali sambil menunggu potokopian selesai, ia bertutur tentang anak satunya lagi yang masuk jurusan kedokteran UNPAD dengan mudah. Ibu yang memegang prinsip agama islam dengan kuat pun berhasil mendidik anak-anaknya menjadi anak yang soleh dan cerdas.
Iapun menceritakan bahwa sang anak lelaki yang waktu itu masih semester 6 kuliah di kedokteran sudah menikah dengan seorang teman satu kampus. Uniknya tak ada kata pacaran dalam kamusnya, sang ibupun melarang hal tersebut. Kisahnya dimulai saat sang anak lelaki itu diuji sakit yang membutuhkan waktu beberapa hari dirawat di rumah sakit. Sang ibupun keteteran memikirkan bagimana membayar uang perawatan berhari-hari, sedangkan beban hidupnya begitu besar dengan status single parent. Namun, subhanallah. Justru karena sakit itulah sang anak bertemu jodohnya.
Ternyata dokter yang merawatnya ialah ibunya sang calon, saat semua teman anak kedokteran berkunjunglah rasa cinta itu tumbuh di hati anak wanita yang ibunya dokter itu. Tak berapa lama setelah sembuh, ibu dokter yang selama ini melihat kesolehan dan ketegaran anak lelaki ini langsung menanyakan kesiapannya untuk menikahi anaknya. Ayah sang wanita juga kebetulan adalah dosen kedokteran di tempat mereka kuliah.
Tak butuh waktu lama akhirnya mereka menikah masih saat kuliah. Biaya perawatan slama di rumah sakitpun di tanggung oleh ibu sang wanita itu.
Begitu mudahnya Allah mengangkat derajat hambanya. Keyakinan dan ketulusan do’a sang ibu mengantarkan anak-anaknya menjadi pribadi yang sukses, bahkan mendapatkan jodoh yang terbaik. Pelajaran berharganya, jangan pernah meratapi takdir hanya karena terlahir dari orang biasa. Justru dengan do’a restu orang tua juga kesungguhan diri kita bisa menjadi orang yang sukses dan ditolong Allah.
Setujuu..??
*Boleh di-SHARE

0 komentar:

Posting Komentar

apakah Blog ini bermanfaat untuk kalian ?

Test Footer 2

Informasi Blog

Disini kalian akan mendapatkan informasi mengenai apa itu Bersyukur, arti ikhlas dan kesederhanaan

Most Trending