Home » » CATATAN HIJRAH DARI MEKAH MENUJU MADINAH

CATATAN HIJRAH DARI MEKAH MENUJU MADINAH

Written By Sang Musafir on Minggu, 08 Januari 2017 | 15.46



Umat Islam di Madinah siap menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW, saat baiat aqabah ke dua telah dilaksanakan. Pada saat itu harapan dan optimisme tumbuh di setiap diri mereka karena jumlah umat islam semakin banyak. Kaum Muslimin di Madinah yang menyambut kedatangan Rasulullah SAW dan para sahabat muhajirin disebut dengan kaum Anshar. Maha Sempurna Allah atas segala kehendak-nya, DIA-lah yang membuat umat islam di Madinah saat itu begitu bersemangat, iman yang begitu menggelora di dalam jiwa mereka. Berbeda dengan kondisi mekkah waktu itu yang begitu mencekam karena konflik dengan kaum Quraisy. DIA pula-lah yang menentukan waktu yang tepat untuk Rasulullah beserta para pengikutnya untuk memulai fase baru di kota Madinah.
Pada saat itu, semua sahabat yang mampu untuk berhijrah maka diwajibkan bagi mereka untuk berhijrah. Laki-laki maupun perempuan, yang kaya juga yang miskisn, yang kuat juga yang lemah, ataupun dari kalangan merdeka atau hamba sahaya. Semuanya wajib untuk berhijrah.

Hijrah Bukan Sekedar Berpindah

Mungkin umat islam banyak yang mengira, bahwa peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah adalah sesuatu hal yang biasa, layaknya seseorang yang sedang migrasi dari satu tempat ke tempat lainya. Padahal sebenarnya tidak semudah itu, butuh perjuangan yang sangat besar. Pada waktu itu perlawanan dari kaum Musyrikin Mekah pada umat islam sangatlah merajalela, mereka tak segan-segan menghabisi nyawa para umat Islam yang akan hijrah, sampai-sampai keselamatan Rasulullah SAW dan para sahabatnya pun juga ikut terancam. Ditambah lagi, Rasulullah SAW hijrah setelah semua sahabat telah berangkat menuju Madinah. Inilah jiwa seorang pemimpin sejati, beliau lebih mementingkan keamanan dan keselamatan umatnya terlebih dahulu dari pada dirinya sendiri, ditambah beliau juga memiliki ketenangan hati yang luar biasa walaupun keadaan sedang genting. Saat itu, Rasulullah SAW ditemani oleh dua orang sahabat, yakni Abu Bakar serta Ali bin Ali Thalib.
Dalam peristiwa hijrah Rasulullah SAW kali, ada beberapa hal yang bisa kita cermati.

1. Ketika di Mekah pintu dakwah sudah tertutup semuanya, maka umat Islam akhirnya hijrah secara menyeluruh.

Sebelum peristiwa hijrah kali ini, sebenarnya umat islam sudah pernah mengalami beberapa kali hijrah, yakni ke negeri Habasyah sebanyak dua kali. Jadi hal ini bukanlah yang pertama dialami umat Islam. Alasan mengapa umat Islam memutuskan hijrah ke Madinah karena kesempatan yang mereka miliki di Mekah sangat kecil. Mengapa demikian? Karena banyak yang menentang dan membenci dakwah Rasulullah, saking bencinya mereka bahkan berniat untuk membunuh Rasulullah SAW setelah wafatnya paman beliau, yaitu Abu Thalib. Mulai saat itulah, Rasulullah SAW sudah mulai merencanakan untuk hijrah.
Memang sejak awal mula, berdakwah di Mekkah memang begitu sulit. Tetapi Allah tidak langsung begitu saja memerintahkan Rasulullah untuk berhijrah. Segala cara sudah dilakukan Rasulullah SAW namun tetap rasanya pintu hati mereka begitu rapat, barulah Allah perintahkan Rasulullah SAW untuk berhijrah. Dari peristiwa ini kita bisa mengambil pelajaran serta hikmah, ketika kita sedang berusaha untuk berdakwah pada orang-orang disekitar kita, walaupun terasa sulit hendaklah terus mencoba sampai Allah kasih petunjuk apalagi yang harus kita lakukan jika terasa mentok, karena saking susahnya.

2. Saat umat Islam memutuskan untuk berhijrah, Madinah yang dijadikan pilihan bukan Habasyah.

Sebenarnya bisa saja kota Madinah tidak dijadikan tujuan hijrah Rasulullah. Tetapi Allah menginginkan Madinah sebagai tempat hijrah Rasulullah SAW bersama para umatnya. Salah satu alasan kenapa lebih memilih Madinah dari pada Habasyah karena kultur masyarakatnya yang tidak jauh berbeda dengan Mekah, sehingga memudahkan untuk beradaptasi. Selain itu, jaminan keamanan di Madinah itu jauh lebih besar dari pada di Habasyah.

3. Allah memerintahkan tempat yang sama untuk berhijrah.

Alasan kenapa Allah memerintakan tempat yang sama untuk berhijrah karena banyak sekali faidah yang didapat. Salah satunya lebih terpelihara keselamatan, lebih terjaga kebersamaan juga kekeluargaan-nya, dan bisa dengan mudah beradaptasi. Dalam syariat hijrah kali ini, semua umat Islam di Mekkah diperintahkan menuju daerah yang satu tempat, bukan terpencar-pencar sesuai dengan yang diinginkan.

Penutup

Demikian sedikit kisah hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita tersebut

1 komentar:

apakah Blog ini bermanfaat untuk kalian ?

Test Footer 2

Informasi Blog

Disini kalian akan mendapatkan informasi mengenai apa itu Bersyukur, arti ikhlas dan kesederhanaan

Most Trending